[Repost] Kado Ultah Untuk Ummi

Wikimedia.org

Barang sejengkal jarak aku masih merindukanmu. Dari terjaga saat fajar hingga di peraduan. Saat hamparan bintang menaungi mimpi kita.

Tak terasa hampir 2 tahun perjalanan memandu bahtera rumah tangga... dan hari ini genap 30 tahun masa hidupmu di dunia yang fana ini.

Aku tidak tahu berapa helai rambut putih yang menghiasi mahkotamu. Tidak juga berapa garis kerut yang menambah raut gores di paras wajahmu.

Hanya berharap putihnya rambutmu tak lain karena aku yang selalu dalam pikiranmu. Berharap kerut di wajahmu tak lain oleh aku yang selalu dalam sorot matamu.

Ummi, aku sejatinya yang rapuh ini sekadar ingin bertanya, sudah adilkah aku sebagai pendampingmu? Sudah pantaskah aku memperlakukanmu sebagai pendampingmu? Sebaik apakah aku melayanimu?

Lain ruang, lain waktu. Kala orang-orang bergema riuh penuh sorak sorai hanyut dalam suka cita untuk melupakan diri yang makin menua. Aku hanya bisa mengajakmu untuk duduk barang sejenak tanpa bingkisan tanpa jamuan. Tiada kemeriahan pesta meski ala kadarnya.

Ummi, aku hanya ingin kita sama-sama berdoa. Menerima tiap kefanaan dan berkurangnya watu perjalanan di atas dunia yang kian menua.

Ummi, aku harap cintamu untukku tak lekas lekang oleh usia. Pun halnya diri ini yang tidak dapat luput dari cobaan dan terlena dunia.

Semoga kita senantiasa istiqamah dalam cinta dan ibadah. Pertautkan aku senantiasa dalam hatimu. Atas izinNYA. InsyaAllah.

Hifhzil
Husband, (formerly) Coffee Lover, Progressive Rock, A loving husband [?]. Married to a (currently) honorary angel in a regency in South Sumatra. Spoiled in his wife's arms and likes to follow his wife from the kitchen to other activities.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter